Senin, 20 Juni 2016

Bahagia itu adalah Bersyukur

Ketika bicara bahagia, bagi sebahagian orang akan fokus terhadap materi yang berkecukupan, atau suatu keadaan dimana dapat memenuhi segala sesuatu yang diinginkan dicapai dengan mudah.

Bahagia itu bukan lah hanya milik orang orang yang berkecukupan materi. Bahagia itu milik semua orang, orang orang yang selalu bersyukur dengan apa yang telah di capai.

Suatu hari, ketika saya dapat rezeki halal Rp. 100.000,- dari hasil penjualan suatu barang. Tetapi saya agak kurang gembira karena tidak biasanya saya dapat untung sebesar itu. Biasanya saya dapat keuntungan paling kecil Rp. 500.000.- 

alhasil apa yg tetjadi saudara saudara, ternyata saya telah merubah nilai uang Rp. 100.000.- tersebut menjadi lebih kecil dari nilai sebenarnya ( bisa 10.000, 20.000 dst) tergantung dari kita menilainya..

Tetapi ketika kita bersyukur, uang tersebut akan sama dengan nilainya, atau bisa lebih besar dari nilai uang itu sendiri, karena kita bersyukur dengan apa yang kita dapat hari ini.

Intinya pikiran kita lah yang dapat menilai dan merubah sesuatu menjadi bernilai, atau sebaliknya merubah sesuatu menjadi tidak bernilai. Tergantung bagaimana kita bersyukur.

Mari kita lihat orang orang yang di tangkap oleh KPK karena korupsi, mereka bukanlah orang orang yang kelaparan, mereka adalah orang orang yang berlebihan materi, tetapi mereka menilai kekayaannya tidak lah cukup untuk mereka hidup, mereka menilai sesuatu yang telah di raih menjadi tidak bernilai. Itulah mengapa mereka selalu mencari dan mencari celah untuk memperkaya diri..

Mari, bersyukur lah dengan apa yang telah kita dapat dengan halal, dengan bersyukur, kita dapat menemukan kebahagiaan.

Salam bahagia